Rabu, 08 Mei 2013

Methode Autentikasi Pada Jaringan WiFi



Autentikasi adalah suatu langkah untuk menentukan atau mengonfirmasi bahwa seseorang (atau sesuatu) adalah autentik atau asli. Melakukan autentikasi terhadap sebuah objek adalah melakukan konfirmasi terhadap kebenarannya. Sedangkan melakukan autentikasi terhadap seseorang biasanya adalah untuk memverifikasi identitasnya. Pada suatu sistem komputer, autentikasi biasanya terjadi pada saat login atau permintaan akses.
Selain itu authentification juga merupakan salah satu dari banyak metode yang digunakan untuk menyediakan bukti bahwa dokumen tertentu yang diterima secara elektronik benar-benar datang dari orang yang bersangkutan dan tak berubah caranya adalah dengan mengirimkan suatu kode tertentu melaui e-mail dan kemudian pemilik e-mail mereplay email tersebut atau mengetikan kode yang telah dikirimkan.
Authentication server berfungsi untuk mengenali user yang berintegrasi ke jaringan dan memuat semua informasi dari user tersebut, dalam praktek biasanya authentification server mempunyai backupp yang berfungsi untuk menjaga jika server itu ada masalah sehingga jaringan dan pelayanan tidak terganggu.
Dalam aplikasi Web dibutuhkan mekanisme yang dapat melindungi data dari pengguna yang tidak berhak mengaksesnya, misalnya sebuah situs Web yang berisikan foto-foto keluarga dan hanya dapat diakses sesama anggota keluarga. Mekanisme ini dapat diimplementasikan dalam bentuk sebuah proses login yang biasanya terdiri dari tiga buah tahapan yaitu : identifikasi, otentikasi dan otorisasi
Proses otentifikasi pada prinsipnya berfungsi sebagai kesempatan pengguna dan pemberi layanan dalam proses pengaksesan resource. Pihak pengguna harus mampu memberikan informasi yang dibutuhkan pemberi layanan untuk berhak mendapatkan resourcenya. Sedang pihak pemberi layanan harus mampu menjamin bahwa pihak yang tidak berhak tidak akan dapat mengakses resource ini.
Metode-Metode Autentikasi
Autentikasi bertujuan untuk membuktika siapa anda sebenarnya, apakah anda benar-benar orang yang anda klaim sebagai dia (who you claim to be). Ada banyak cara untuk membuktikan siapa anda.
Metode autentikasi bisa dilihat dalam 4 kategori metode:
a. Something you know
Ini adalah metode autentikasi yang paling umum. Cara ini mengandalkan kerahasiaan informasi, contohnya adalah password dan PIN. Cara ini berasumsi bahwa tidak ada seorangpun yang mengetahui rahasia itu kecuali anda seorang.
b. Something you have
Cara ini biasanya merupakan faktor tambahan untuk membuat autentikasi menjadi lebih aman. Cara ini mengandalkan barang yang sifatnya unik, contohnya adalah kartu magnetic/smartcard, hardware token, USB token dan sebagainya. Cara ini berasumsi bahwa tidak ada seorangpun yang memiliki barang tersebut kecuali anda seorang.
c. Something you are
Ini adalah metode yang paling jarang dipakai karena faktor teknologi dan manusia juga. Cara ini menghandalkan keunikan bagian-bagian tubuh anda yang tidak mungkin ada pada orang lain seperti sidik jari, suara atau sidik retina. Cara ini berasumsi bahwa bagian tubuh anda seperti sidik jari dan sidik retina, tidak mungkin sama dengan orang lain.
d. Something you do
Melibatkan bahwa setiap user dalam melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda. Contoh : Penggunaan analisis suara (voice recognation), dan analisis tulisan tangan.
Ada beberapa metode untuk melakukan autentikasi, salah satunya dan yang paling umum adalah menggunakan password. Metode autentikasi dengan menggunakan password statis adalah yang paling banyak digunakan. Tetapi jika user menggunakan password yang sama (password statis) beberapa kali untuk masuk ke dalam suatu sistem, password tersebut akan menjadi rentan terhadap sniffer jaringan. Salah satu bentuk serangan ke sistem komputer jaringan adalah seseorang mencoba masuk ke dalam suatu koneksi jaringan untuk mendapatkan informasi autentikasi, seperti ID login dan password yang berbeda setiap kali user akan masuk ke sistem. Sistem autentikasi One Time Password (OTP) dibuat untuk mengatasi serangan seperti diatas.
Untuk menghindari pencurian password dan pemakaian sistem secara illegal, akan bijaksana bila jaringan kita dilengkapi sistem password sekali pakai. Cara penerapan sistem password sekali pakai yaitu dengan cara:
  1. Menggunakan sistem perangko terenkripsi. Dengan cara ini, password baru dikirimkan setelah terlebih dulu dimodifikasi berdasarkan waktu saat itu.
  2. Menggunakan sistem challenge-response (CR), dimana password yang kita berikan tergantung challenge dari server. Dapat dianalogikan kita menyiapkan suatu daftar jawaban/response yang berbeda bagi pertanyaan/challenge yang diberikan oleh server. Untuk menghafal sekian banyak password bukanlah mudah, sehingga akan lebih mudah jika yang dihafal itu adalah aturan untuk mengubah challenge yang diberikan menjadi response (jadi tidak random). Misalnnya aturan kita adalah : “kapitalkan huruf kelima dan hapus huruf keempat”, maka password yang kita berikan adalah MxyPtlk1W2 untuk challenge sistem Mxyzptlk1W2.
Faktor-Faktor Autentikasi
Tiga jenis faktor autentikasi yang umum digunakan adalah:
a. Sesuatu yang diketahui oleh pengguna Contoh: password, passphrase, dan PIN (Personal Identification Number)
b. Sesuatu yang dimiliki oleh pengguna Contoh: ID card, kartu kredit, telepon seluler, dan perangkat token
c. Sesuatu yang ‘ada’ pada pengguna Contoh: sidik jari, DNA, suara, pola retina,
atau aspek biometrik lain.
Sedangkan, beberapa faktor autentikasi lain yang lebih jarang digunakan adalah:
a. Berbasis pengenalan (recognition) atau autentikasi cognometric, yaitu sesuatu yang dikenal oleh pengguna Contoh: Pengguna harus mengenali dari beberapa wajah yang dirahasiakan.
b. Berbasis cybermetric, yaitu sesuai yang ada pada komputer Contoh: Membatasi akses hanya dari komputer yang memiliki kombinasi unik hardware dan software tertentu.
c. Berbasis lokasi Contoh: Membatasi penggunaan ATM atau kartu kredit hanya pada cabang tertentu, membatasi login root hanya dari terminal tertentu.
d. Berbasis waktu Contoh: Membatasi penggunaan sebuah account hanya pada waktu tertentu, misalnya jam kerja.
e. Berbasis ukuran Contoh: Membatasi terjadinya transaksi hanya pada sejumlah tertentu saja.
Proses Autentikasi
Setiap aplikasi memiliki ApplicationID. ApplicationID tersebut harus telah terdaftar di authentication server. ApplicationID sendiri didaftarkan secara manual oleh system administrator ke dalam Autentikasi server. Perancangan proses pendaftaran ApplicationID dapat dilihat pada bab perancangan. Gambar dibawah ini menunjukkan bagaimana MEZO bekerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar